Buoy Tsunami
adalah alat untuk mendeteksi tsunami di tengah laut. Alat ini merupakan
salah satu teknologi Sistem Peringatan Dini Tsunami yang dipasang di
permukaan laut di daerah rawan tsunami dengan ditambatkan pada pemberat
di dasar laut menggunakan kawat baja dan tali nilon.
Jika
terjadi tsunami, buoy harus secepat mungkin mendeteksi tsunami karena
rata-rata gelombang tsunami mencapai kawasan pesisir dalam waktu 30 menit. Di sekitar wilayah Indonesia akan dipasang sekurang-kurangnya 23 buoy tsunami
yang tersebar di lepas pantai barat Sumatera, selatan Jawa - Bali -
Nusatenggara, di Laut Banda, Selat Makassar, Laut Maluku, Laut
Halmahera, dan utara Papua.Pemasangan buoy ini merupakan bagian dari
pengembangan sistem peringatan dini tsunami Indonesia sekaligus bagian
dari ih, Indian Ocean tsunami warning and mitigation system.
.
Buoy yang dipasang terdiri dari dua unit penting, yaitu ocean bottom
unit (OBU), yang dipasang di dasar laut, dan tsunami surface buoy, yang
dipasang di permukaan laut. OBU secara aktif mengirim data melalui
underwater acoustic modem ke tsunami buoy yang terpasang di permukaan
laut, yang berperan sebagai penerima data dari OBU
Kemudian, tsunami buoy mentransmisikan data tersebut via satelit ke
pusat pemantau tsunami read down station (RDS) yang berada di Gedung I
BPPT lantai 20. Buoy yang dipasang di dekat sumber gempa dan tsunami
bekerja berdasarkan gelombang tsunami atau anomali elevasi muka air laut
yang dideteksi oleh sensor yang ditempatkan di OBU. Alat inilah yang
berfungsi merekam kedatangan gelombang tsunami. Dari OBU, data dikirimke
buoy, kemudian dari buoy dikirim ko satelit untuk diteruskan ko stasiun
penerima di Jakarta, yaitu di BPPI dan BMG," ujar staf BPPT Ivan lnr\
jni di Pelabuhan Mala-, hayati. Aceh Besar, Sabtu (17/4). Sejauh ini
BPPI sudah memasang 23 buoy pada setiap 250 km di sepanjang pantai di
Samudra Hindia, khususnya di kawasan Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar