Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Kamis, 31 Januari 2013

ATA dan SATA

Pengertian ATA dan SATA serta perbedaanya
ATA
ATA (Advanced Technology Attachment) standar adalah interface standar yang memungkinkan anda untuk menghubungkan perangkat penyimpanan ke komputer PC. Standar ATA dikembangkan pada tanggal 12 Mei 1994 oleh ANSI (dokumen X3.221-1994). Meskipun nama resmi "ATA", standar ini lebih dikenal dengan istilah komersial IDE (Integrated Drive Electronics) atau Enhanced IDE (EIDE atau E-IDE).
Standar ATA awalnya ditujukan untuk menghubungkan hard drive , namun ekstensi yang disebut ATAPI (ATA Packet Interface) telah dikembangkan untuk dapat antarmuka perangkat penyimpanan lain ( CD-ROM drive , DVD-ROM drive , dll) pada ATA interface.
Karena Serial ATA standar (tertulis S-ATA atau SATA) telah muncul, yang memungkinkan Anda untuk mentransfer data melalui link serial, istilah "ATA paralel" (ditulis PATA atau P-ATA) kadang-kadang menggantikan "istilah" ATA dalam rangka untuk membedakan antara dua standar.
Standar ATA memungkinkan Anda menghubungkan perangkat penyimpanan langsung dengan berkat motherboard untuk kabel pita, yang umumnya terdiri dari 40 kabel paralel dan tiga konektor (biasanya konektor biru untuk motherboard dan konektor hitam dan konektor abu-abu untuk dua perangkat penyimpanan).
Standar ATA
Standar ATA hadir dalam beberapa versi, yang diperkenalkan berturut-turut:
ATA-1
ATA-1 standar, lebih dikenal sebagai IDE, memungkinkan Anda untuk menghubungkan dua perangkat pada-kawat kabel 40 dan menawarkan 8 atau-bit transfer rate 16 dengan throughput urutan 8,3 Mb / s. ATA-1 mendefinisikan dan mendukung mode PIO (Programmed Input / Output) 0, 1 dan 2 serta multi-word DMA mode (Direct Memory Access) 0.
ATA-2 standar, lebih dikenal sebagai EIDE (atau kadang-kadang Fast ATA, Fast-ATA 2 atau Fast IDE), memungkinkan Anda untuk menghubungkan dua perangkat pada-kawat kabel 40 dan menawarkan 8 atau-bit transfer rate 16 dengan throughput dari urutan
16,6 Mb / s. Selain itu, ATA-2 memungkinkan Anda untuk meningkatkan ukuran disk maksimum dari 528 Mb, yang dikenakan oleh standar-1 ATA, menjadi 8,4 Gb berkat untuk LBA (Blok Besar Addressing).
ATA-3
. ATA-3 standar (juga disebut ATA Lampiran 3 Interface) merupakan revisi kecil dari ATA-2 (dengan kompatibilitas ke bawah) dan diumumkan pada tahun 1997 di bawah X3.298 standar-1997. The ATA-3 standard brings the following improvements: ATA-3 standar membawa peningkatan sebagai berikut:
Peningkatan kehandalan: ATA-3 memungkinkan peningkatan kehandalan transfer berkecepatan tinggi
SMART ( Self-Monitoring Analysis and Reporting Technology : a function intended to improve reliability and prevent against failures SMART (Self-Monitoring Pelaporan dan Analisis Teknologi: fungsi dimaksudkan untuk meningkatkan kehandalan dan mencegah terhadap kegagalan
fungsi Keamanan: periferal dapat dilindungi oleh password ditambahkan ke BIOS .. Ketika komputer dihidupkan, itu memverifikasi bahwa password dikodekan dalam BIOS sesuai dengan yang disimpan pada drive. Hal ini memungkinkan Anda untuk mencegah drive dari yang digunakan pada komputer yang berbeda.

ATA-3 is not a new mode but supports PIO modes 0, 1, 2, 3 and 4 as well as DMA modes 0, 1 and 2. ATA-3 bukanlah modus baru tapi mendukung mode PIO 0, 1, 2, 3 dan 4 serta mode DMA 0, 1 dan 2.
ATA-4
ATA-4 standar, atau Ultra-ATA/33, didefinisikan pada tahun 1998 di bawah standar ANSI NCITS 317-1998. ATA ATA-4 memodifikasi modus LBA dalam rangka meningkatkan batas ukuran disk drive 128-Gb.
LBA addresses in ATA-4 are 28-bit. LBA alamat di ATA-4 adalah 28-b Setiap sektor mewakili 512 byte, sehingga batas ukuran disk yang tepat dalam mode LBA adalah sebagai berikut:
2 28 *512 = 137 438 953 472 bytes 2 28 * 512 = 137 438 953 472 bytes
137 438 953 472/(1024*1024*1024)= 128 Gb 137 438 953 472 / (1024 * 1024 * 1024) = 128 Gb

ATA-5
In 1999, the ATA-5 standard defined two new transfer modes: Ultra DMA modes 3 and 4 (mode 4 is also called Ultra ATA/66 or Ultra DMA/66 ). Pada tahun 1999, ATA-5 standar yang ditetapkan dua mode transfer baru: Ultra DMA mode 3 dan 4 (mode 4 disebut juga Ultra ATA/66 atau Ultra DMA/66). What is more, it offers automatic detection of the type of ribbon cables being used (80 or 40 wires). Terlebih lagi, ia menawarkan deteksi otomatis dari jenis kabel pita yang digunakan (80 atau 40 kawat).
ATA-6
Since 2001, ATA-6 defines Ultra DMA/100 (also called Ultra DMA mode 5 or Ultra-ATA100 ), which allows drives to theoretically reach throughputs of 100 Mb/s. Sejak tahun 2001, ATA-6 mendefinisikan Ultra DMA/100 (juga disebut Ultra DMA mode 5 atau Ultra-ATA100), yang memungkinkan drive untuk secara teoritis mencapai throughputs dari 100 Mb / s.
yang memungkinkan drive yang mendukung fungsi ini untuk secara otomatis menyesuaikan kecepatan akses untuk mengurangi berjalan kebisingan.
Akhirnya, ATA-6 standar memungkinkan LBA 48-bit dari sektor hard drive, yang disebut LBA48 (Logical Block Addressing 48 bit). Berkat LBA48, adalah mungkin untuk menggunakan 2 ^ 48 hard drive dengan 512 byte per sektor, yang sama dengan batas ukuran disk 2 petabyte.
ATA-7
ATA-7 standar mendefinisikan Ultra DMA/133 (juga disebut Ultra DMA mode 6 atau Ultra-ATA133), yang memungkinkan drive untuk secara teoritis mencapai throughputs dari 133 Mb / s.
SATA
Serial Advanced Technology Attachment (SATA) adalah bus primer pada komputer yang didesain untuk mentransfer data antara motherboard dan media penyimpanan data, seperti hard disk dan optical drive di dalam komputer. Keuntungan utama menggunakan hard disk SATA adalah transfer data yang lebih cepat, bisa memindahkan ataupun menambah device selama operasi (jika sistem operasinya support), kabel yang lebih tipis sehingga proses pendinginan udara dapat efisien, dan banyak keunggulan lainnya.

Disk SATA, hard disk dengan tipe SATA (Serial Advanced Technology Attachment), yaitu interface disk ATA (Advanced Technology Attachment) dengan versi Serialnya menggunakan kabel tipis yang memiliki total kabel kecil sekitar dua pertiga dari total kabel harddisk dengan tipe EIDE atau ATA disk yang berjumlah 39 pins dan SATA mempunyai kecepatan pengiriman data sangat tinggi serta mengurani latensi. Sehingga bus serial ini mampu melebihi kecepatan bus paralel.

SATA dalam mentransfer data secara berurutan atau serial lewat kabelnya dan juga secara teknik SATA menyusun sendiri disk yang tersambung ke dalam motherboard tanpa adanya sistem master ataupun slave, sehingga kabel SATA hanya dapat digunakan pada satu hard disk. Tipe hard disk yang telah dibahas ini, semuanya masuk dalam kategori internal hard disk, maksudnya yang diinstall di dalam CPU. Selain internal hard disk ada juga eksternal harddisk (hard disk yang berada diluar CPU), jadi bisa dipindah – pindahkan. Eksternal hard disk mempunyai kecepatan rotasi 7200 rpm, pemasangannya sangat mudah, tidak perlu membongkar PC dan hanya dengan menghubungkan port USB ke PC, dan dapat mentransfer data 480 Mbps.
Kecepatan Hardisk SATA.

SATA (Serial ATA) adalah revolusi baru cara pemasangan hardisk dengan hanya satu devices dalam satu ports SATA.  Terkesan lebih boros, namun kecepatan akses SATA jauh lebih tinggi dibandingkan dengan PATA, kesan pemasangan pun lebih rapi karena kabel yang digunakan untuk SATA jauh lebih kecil dari kabel IDE.
Serial ATA (SATA) Revision 3.0 telah dirilis oleh Serial ATA International Organization (Sata-IO), dan dijanjikan akan menjadi device hardware yang memiliki kecepatan berlipat ganda sebesar 6Gbps. Standard baru SATA ini akan membuat transfer data lebih cepat di motherboard, dua kali lipat dibandingkan kecepatan di harddisk SATA 2. Harddisk standard baru ini full kompatibel dengan versi SATA 2 sebelumnya, sehingga manufaktur motherboard juga dapat menggunakan harddisk baru ini tanpa adanya kesulitan yang berarti.Kecepatan menjadi hal yang penting untuk sebuah harddisk. SATA Revision 3.0 ini akan melipatgandakan kecepatan transfer maksimum dengan teknologi baru, membuat produk SATA baru ini menjadi generasi baru yang cepat. Hal tersebut disampaikan oleh Knut Grimsrud, presiden SATA-IO yang sekaligus menjabat sebagai Intel Fellow, dan direktur bagian arsitektur penyimpanan di SATA-IO.
Standard harddisk SATA Revision 3.0 ini juga dilengkapi dengan konektor Low Insertion Force (LIF) yang kecil untuk device penyimpanan berukuran 1.8 inch, seperti SSD (Solid State Drives). Masih ditambah dengan konektor optical disc 7mm, seperti yang digunakan di notebook super tipis dan ringan. Untuk spesifikasi lebih lanjut mengenai SATA Revision 3.0, SATA-IO akan mendemonstrasikannya di Computex Taipei, mulai Juni mendatang.(h_n) Dapunta Online – KEBUTUHAN AKAN sistem komputer dengan kemampuan yang makin tinggi seolah berkejaran dengan perkembangan teknologi saat ini. Lihat saja, produsen cip memori komputer terus menciptakan produk yang memiliki kecepatan semakin tinggi. Bersamaan dengan itu, produsen wadah penyimpanan data atau hard disk drive (HDD) juga meningkatkan kapasitas dan kemampuan produknya.

Kelemahan dan Kelebihan harddisk SATA :
Menurut teory kelebihan sata data transfer bisa mencapai 3x lebih cepat dari paralel ata, kekurangannya hardisk sata sensitif terhadap power, dalam artian power harus benar2 bisa mencukupi kebutuhan hardisk sata, jika tidak akan mempengaruhi umur hardisk. SATA menggunakan kabel tipis & transfer rate hingga 6Gbps.

Perbedaan yang mencolok dari HDD ATA dengan SATA, Yaitu :
1. Kabel sata menggunakan kabel yang lebih kecil dari PATA (15-pin cmiww). Adapter dari serial ATA mampu mengakomodasi transfer data dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ATA sederhana. Walaupun menggunakan kabel lebih kecil, tapi SATA lebih cepat daripada PATA. Jika kecepatan ATA mencapai 133 Mbps, SATA memiliki kecepatan lanjutannya, yaitu 150 Mbps (SATA I), 300 Mbps (Sata II), dan 600 Mbps (SATA- 600/SATA III), Sedangkan ATA menggunakan kabel lebar dan transfer rate max 133Mbps.
2. SATA memiliki banyak kelebihan (misalnya native command queuing) yang menyebabkannya memiliki kecepatan lebih dan kemampuan untuk melakukan bekerja di ling­kungan multitask dibandingkan ATA.
ATA dan SATA adalah system transfer data dari dan ke hardisk. ATA itu masih menggunakan sistem paralel makanya sekarang dikenal dengan nama PATA. Karena parael penggunaan kabelnya banyak, yaitu kabel IDE.
3. SATA merupakan pengembangan ATA menggunakan sistem Serial yang bekerja secara multiplex sehingga irit kabel. ATA secara teoritis mentransfer data maksimal 133mbps sedangkan SATA 150mbps. Untuk SATA2 bisa mencapai 300 mbps.
Semoga membantu
readmore »»  

Perbedaan Intel Core i3, Intel Core i5 dan Intel Core i7

Intel Core i7..
Core i7 sendiri merupakan processor pertama dengan teknologi “Nehalem”. Nehalem menggunakan platform baru yang betul-betul berbeda dengan generasi sebelumnya. Salah satunya adalah mengintegrasikan chipset MCH langsung di processor, bukan motherboard. Nehalem juga mengganti fungsi FSB menjadi QPI (Quick Path Interconnect) yang lebih revolusioner.




Intel Core i5..

Jika Bloomfield adalah codename untuk Core i7 maka Lynnfield adalah codename untuk Core i5. Core i5 adalah seri value dari Core i7 yang akan berjalan di socket baru Intel yaitu socket LGA-1156. Tertarik begitu mendengar kata value ? Tepat ! Core i5 akan dipasarkan dengan harga sekitar US$186.
Kelebihan Core i5 ini adalah ditanamkannya fungsi chipset Northbridge pada inti processor (dikenal dengan nama MCH pada Motherboard). Maka motherboard Core i5 yang akan menggunakan chipset Intel P55 (dikelas mainstream) ini akan terlihat lowong tanpa kehadiran chipset northbridge. Jika Core i7 menggunakan Triple Channel DDR 3, maka di Core i5 hanya menggunakan Dual Channel DDR 3. Penggunaan dayanya juga diturunkan menjadi 95 Watt. Chipset P55 ini mendukung Triple Graphic Cards (3x) dengan 1×16 PCI-E slot dan 2×8 PCI-E slot. Pada Core i5 cache tetap sama, yaitu 8 MB L3 cache.
Intel juga meluncurkan Clarksfield, yaitu Core i5 versi mobile yang ditujukan untuk notebook. Socket yang akan digunakan adalah mPGA-989 dan membutuhkan daya yang terbilang cukup kecil yaitu sebesar 45-55 Watt.


Intel Core i3..
  Intel Core i3 merupakan varian paling value dibandingkan dua saudaranya yang lain. Processor ini akan mengintegrasikan GPU (Graphics Processing Unit) alias Graphics On-board didalam processornya. Kemampuan grafisnya diklaim sama dengan Intel GMA pada chipset G45. Selain itu Core i3 nantinya menggunakan manufaktur hybrid, inti processor dengan 32nm, sedangkan memory controller/graphics menggunakan 45nm. Code produk Core i3 adalah “Arrandale”.

Core I3


  • Tidak support teknologi Hyper-Threading
  • Turbo Boost – Maksimum overclocking otomatis berkisar antara 2.933 GHZ – 3.2 GHZ
  • Clock Graphics Processor – 100 MHZ
  • L3 Cache – 4 MB
  • LGA Socket 1156
  • Core I3 mengintegrasikan Virtualizing Technology dengan GPU (Graphic Processing Unit) agar dapat berjalan lebih cepat
Core I5
  • Support Hyper-Threading
  • Terdiri dari 2 processor Dual Core. Terdapat juga seri I5 yang berisi 2 processor Quad Core, namun tidak support Hyper-Treading
  • Turbo Boost – Maksimum overclocking otomatis berkisar antara 2.4 GHZ – 3.33 GHZ
  • L3 Cache – 4-8 MB
  • LGA Socket 1156
  • Intel HD Graphics
  • Maximal RAM – 16 GB
Core I7
  • Terdiri dari 4 processor dengan spesifikasi Quad Core didalamnya
  • Support Hyper-Threading – Dapat memecah 4 processor menjadi 8 processor untuk menjalankan proses-proses yang berat secara bersamaan seperti proses 3D Rendering, Video Editing. Animation dsb.
  • Turbo Boost – Maksimum overclocking otomatis berkisar 1.73 GHZ  – 3.33 GHZ
  • L3 Cache – 8-12 MB
  • Teknologi Intel QuickPath Interconnect – Untuk mempercepat proses baca data hingga 25.6 GB / detik
  • LGA Socket 1156 & 1366
  • Intel HD Graphics
  • Maximal RAM – 24 GB
readmore »»  

RIWAYAT SINGKAT JEAN HENRY DUNANT Versi 1

Jean Henry Dunant adalah Bapak Palang karena beliaulah pendiri dan pelopor berdirinya Palang Merah.
J.H. Dunant lahir di Swiss pada tanggal 8 Mei 1828 (ditetapkan sebagai Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional) Ayahnya bernama Jean Jacques Dunant dan Ibunya bernama Antoinette Colladon.

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PALANG MERAH
Pada tanggal 24 Juni 1859 di Solferino Itali Utara, pasukan Prancis dan Itali sedang bertempur melawan pasukan Austria. Pada saat itu H.Dunant tiba disana dengan harapan dapat bertemu dengan Kaisar Prancis (Napoleon III).
H. Dunant secara kebetulan menyaksikan pertempuran itu. Saat itu dinas medis militer kewalahan dalam menangani korban perang yang mencapai 40.000 orang. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka H. Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat segera bertindak mengkoordinasikan bantuan untuk mereka.
Setelah kembali ke Swiss, H. Dunant menggambarkan pengalaman itu ke dalam sebuah buku yang berjudul : UN SOUVENIR DE SOLFERINIO/ A MEMORI OF SOLFERINO yang artinya Kenang-kenangan dari Solferino TAHUN 1862.
Dalam bukunya H. Dunant mengajukan 2 gagasan, yaitu :

1. Membentuk organisasi Sukarelawan, yang akan disiapkan dimasa damai untuk menolong para prajurit yang terluka di medan perang.
2. Mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cidera di medan perang ,serta sukarelawan dari organisasi tersebut pada waktu memberikan perawatan.

Th. 1863 Empat orang warga Jenewa bergabung dengan H. Dunant untuk mengembangkan kedua gagasan tersebut. Empat orang tersebut adalah :
1. General Dufour 3. Dr. Theodore
2. Dr. Louis Appia 4. Gustave Moynier

Yang kemudian mereka bersama-sama membentuk “Komite Internasional Palang Merah” (KIPM) atau “International Committee Of the Red Cross” (ICRC).

Berdasarkan gagasan pertama didirikanlah sebuah Organisasi Sukarelawan di setiap negara, yang bertugas membantu dinas medis angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut sekarang disebut LRCS (Loague Of The Red Cross Society) atau LPPMI ( Liga Perhimpunan Palang Merah) yang dibentuk tanggal 5 Mei Tahun 1919. Tahun 1992 berubah menjadi Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah .
Palang Merah lahir berdasarkan keinginan untuk membantu korban perang, dan untuk pelaksanaan tugasnya pada tanggal 22 Agustus 1864 atas Prakarsa ICRC, Pemerintah Swiss menyelenggarakan Konferensi yang diikuti 12 negara yang dikenal dengan Konvensi Genewa ( The Genewa Conventions Of August 12 1949 ).

Kovensi Jenewa adalah perjanjian Internasional yang memuat aturan pokok tertentu yang mengikat dan berlaku terhadap negara-negara yang telah menandatanganinya.

Syarat suatu negara dalam menandatangani Konvensi Jenewa :
1. Negara Merdeka
2. Negara yang mempunyai perhimpunan Palang Merah
3. Mengakui dan Menandatangani Konvensi Jenewa

Konvensi Genewa terdiri dari 4 bagian, yaitu:
1. Konvensi I (1864)
Mengatur tentang perbaikan nasib korban perang di darat
2. Konvensi II (1906)
Mengatur tentang Perbaikan nasib korban perang di laut dan karam
3. Konvensi III (1929)
Mengatur tentang perlakuan terhadap tawanan perang
4. Konvensi IV (1949) 12 Agustus
Mengatur tentang perbaikan nasib orang-orang sipil di waktu perang

PALANG MERAH INTERNASIONAL

Palang Merah adalah suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan pertolongan dengan sukarela berdasarkan prikemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan tanpa membedakan bangsa, agama dan politik.

Tiga macam Lambang Palang Merah yang resmi diakui Internasional :
1. Palang Merah diatas warna dasar putih
Adalah kebalikan dari bendera Swiss sebagai lambang yang diakui untuk menghormati negara Swiss atau kewarganegaraan Dunant.( 1864 )
2. Bulan sabit Merah diatas warna dasar putih digunakan dinegara Arab ( 1876 )
3. Singa dan Matahari Merah diatas warna dasar putih digunakan dinegara Iran.

Arti Pemakaian Tanda Palang Merah :
• Pada Waktu Perang
Melindungi korban perang baik sipil atau militer, kesatua kesehatan dan RS yang ditunjuk sebagai RS Palang merah oleh yang berwajib.
• Pada Waktu Damai
Di pakai sebagai petunjuk oleh jawatan kesehatan angkatan perang, Palang Merah Nasional dan beberapa Organisasi yang diberi ijin untuk memakainya.

TUGAS PALANG MERAH :
• Pada Waktu Perang
1. Membantu Jawatan Kesehatan angkatan Perang
2. Memberi Pertolongan pada waktu perang

• Pada waktu damai
1. Membangkitkan perhatian umum terhadap azas dan tujuan Palang Merah
2. Menyebarluaskan Cita-cita Palang Merah Berdasarkan Prikemanusiaan
3. Menyiapkan tenaga dan sarana Kesehatan/bantuan lainnya untuk menjamin kelancaran tugas palang Merah.
4. Memberi bantuan dan pertolongan pertama dalam setiap musibah/kecelakaan.
5. Menyelenggarakan PMR
6. Turut memperbaiki Kesehatan rakyat
7. Membantu Mencari Korban Hilang ( TMS ).

PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNATIONAL
Prinsip dasar Palang Merah dikenal dengan 7 Prinsip Palang Merah yang disahkan di Wina ( Austria ) oleh Konferensi International Palang Merah dan Bulan Sabit Merah XX tahun 1965.
Terdiri atas :
1. Kemanusiaan ( Humanity )
Bahwa gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah didirikan berdasarkan keinginan untuk memberikan pertolongan tanpa membedakan korban dalam pertempuran, berusaha mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia.
2. Kesamaan ( Importiality )
Bahwa gerakan ini tidak membedakan bangsa, suku, agama dan politik, tujuannya semata-mata untuk mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan mendahulukan yang paling parah.
3. Kenetralan ( Neutrality )
Bahwa gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan Politik, agama, suku, atau ideologi agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak.

4. Kemandirian ( Independence )
Bahwa gerakan ini bersifat mandiri, tugasnya membantu pemerintah dalam bidang kemanusiaan, harus mentaati peraturan negaranya dan harus menjaga otonomi negaranya sehingga dapat bertindak sesuai dengan prinsip pelang merah.
5. Kesukarelaan ( Voluntari Service )
Gerakan ini memberi bantuan secara sukarela bukan keinginan mencari keuntungan.
6. Kesatuan ( Unity )
Gerakan ini dalam suatu negara hanya terdapat satu perhimpunan palng merah atau bulan sabit merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.
7. Kesemestaan ( Universality )
Bahwa gerakan ini bersifat semesta dimana setiap perhimpunan mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong sesama.
SEJARAH PALANG MERAH INDONESIA

Seperti Palang Merah International, lahirnya PMI juaga berkaitan dengan peperangan yang diawali pada:

1. Masa Sebelum Perang Dunia I
a. 21 Oktober 1873 Palang merah Hindia Belanda dibentuk dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI).
b. Tahun 1932 Dr. RCL Senduk dan Bahder Djohan merencanakan mendirikan badan PMI namun ditolak oleh pemerintah Belanda.
c. Tahun 1940 pada sidang Konferensi NERKAI, rencana itu dikemukakan kembali namun tetap ditolak dengan alasan pemerintah Indonesia belum mampu mengatur Badan palang Merah nasional.

2. Masa Pendudukan Jepang
Dr. RCL Senduk berusaha kembali untuk mendirikan Badan PMI namun gagal karena ditolak oleh Pemerintah Dai Nippon.

3. Masa Kemerdekaan RI
1. Tanggal 3 September 1945 presiden Soekarno memerintahkan kepada Menkes Dr, Buntaran Martoadmodjo untuk membentuk badan PM Nasional.
2. Tanggal 5 September 1945 Menkes RI dalam Kabinet I (dr. Boentaran ) membentuk Panitia 5 :
Ketua : Dr. R. Mochtar
Penulis : Dr. Bahder Djohan
Anggota : Dr. Djoehana
Dr. Marzuki
Dr. Sitanala

3. 17 September 1945 tersusun Pengurus Besar PMI yang dilantik oleh Wakil Presiden RI Moch. Hatta, yang sekaligus sebagai ketua dan beliau dikenal dengan Bapak Palang Merah Indonesia.
Pengurus PMI Pertama yaitu :
Ketua : Drs. Moh. Hatta
Wakil ketua : Dr. Boentaran Martoadmodjo
Badan Penulis : Dr. Mochtar
Dr. Bahder Djohan
Mr. Santuso
Bendahara : Mr. Saubari
Penasehat : KH. Rd. Adenan
Ditambah pengurus lainnya.
Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh terjadinya Perang Dunia I (1914 – 1918) pada waktu itu Australia sedang mengalami peperangan. Karena Palang Merah Australia kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan tugas – tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu badan yang disebut Palang Merah Remaja.

Pada tahun 1919 didalam siding Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Kemudian usaha tersebut diikuti oleh Negara-negara lain. Dan pada tahun 1960, dari 145 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian besar sudah memiliki Palang Merah Remaja.
Di Indonesia pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi di Indonesia. Sebelumnya pada awal pendirian bernama Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian menjadi Palang Merah Remaja (PMR).
Syarat menjadi anggota PMR :
1. Warga Negara Republik Indonesia.
2. Usia :
PMR Mula : Setingkat usia siswa SD/MI dari 7 – 12 th.
PMR Madya : Setingkat usia siswa SMP/MTs dari 12 – 16 th.
PMR Wira : Setingkat usia siswa SMA/MA dari 16 – 20 th.
3. Dapat membaca dan menulis.
4. Atas dasar kemauan sendiri.
5. Mendapat persetujuan orang tua.
6. Bersedia mengikuti Pendidikan & Pelatihan Dasar Kepalangmerahan.
7. Permintaan jadi anggota disampaikan ke Pengurus Cabang PMI setempat.
Tugas-tugas PMR disebut juga dengan Tri Bakti PMR, yaitu :
1. Berbakti ke
2. Mempertinggi keterampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan.
3. Mempererat persahabatan Nasional dan Internasional.
PALANG MERAH : Suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan pertolongan secara sukarela kepada setiap manusia yang sedang menderita tanpa membeda – bedakan bangsa, golongan, agama dan politik.
readmore »»  

Henry Dunant 01:06 SASSU Dahsyat

Jean Henri Dunant (1828-1910) adalah seorang warga negara Swiss yang dikenal sebagai Bapak Palang Merah Dunia adalah pemuda yang menyaksikan perang mengerikan antara pasukan Prancis dan Italia melawan pasukan Austria di Solferino, Italia Utara pada tanggal 24 Juni 1859.

Tidak kurang 40.000 tentara terluka menjadi korban perang, sementara bantuan medis tidak cukup merawat korban sebanyak itu. Tergetar penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bersama penduduk setempat mengerahkan bantuan menolong mereka. Setelah kembali ke Swiss, Henry Dunant menuangkan kesan dan pengalamannya ke dalam buku berjudul "Kenangan dari Solferino" menggemparkan Eropa.

Di buku itu Henry Dunant mengajukan dua gagasan. Pertama, membentuk organisasi kemanusiaan internasional yang dapat dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong prajurit yang terluka di medan perang. Kedua, mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera dan sukarelawan serta organisasinya yang menolong saat terjadinya perang.

Pada 1863 Henry Dunant bersama keempat kawannya merealisasi gagasan tersebut dengan mendirikan komite internasional untuk nantuan para tentara yang cedera, sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau Committee of The Red Cross (ICRC) merupakan lembaga kemanusiaan bersifat mandiri, sebagai penengah dan netral.

Dalam perkembangannya Palang Merah Internasional juga memiliki Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah atau International Federation of Red Cross dan Red Crescent (IFRC).
Semangat Henry Dunant inilah yang mengilhami terbentuknya Perhimpunan Nasional Palang Merah Nasional dan Bulan Sabit Merah yang didirikan hampir di setiap negara di seluruh dunia berjumlah 176 perhimpunan nasional. Sedang gagasan kedua Henry Dunant direalisasi Pemerintah Swiss dengan mengadakan konferensi Jenewa dengan menghasilkan Konvensi Jenewa (1864) yang terus dikembangkan sehingga dikenal sebagai Konvensi Jenewa 1949.
readmore »»