Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Minggu, 05 Mei 2013

Bagian-bagian Harddisk


Seperti kita ketahui hardisk adalah tempat penyimpanan data dan dokumen, serta tempat System OS serta aplikasi program di install. Sebenarnya Hardisk dapat di golongkan dengan Memory, yaitu memory permanen, karena data dan dokumen yang tersimpan tidak akan hilang setelah komputer di matikan atau di offkan.
Didalam Hardisk terdapat beberapa komponen-komponen penting, dengan mengetahui komponen-komponen Hardisk ini kita dapat lebih memelihara hardisk kita agar dokumen dan data kita aman tersimpan di dalamnya. Sebab bila anda memiliki Data yang penting, maka bila hardisk anda rusak maka data andapun ikut rusak. Tapi bila Mother Board atau komponen lainnya rusak sementara hardisk tidak rusak, anda dapat mengganti komponen lainnya dan memasang hardisk anda tersebut dan data di dalamnya tetap aman.






Inilah beberapa komponen penting dari Hardisk :
Platter
Berbentuk sebuah Pelat atau piringan yang berfungsi sebagai penyimpan data.Berbentuk bulat,merupakan cakram padat,memiliki pola-pola magnetis pada pada sisi-sisi permukaanya.Platter terbuat dari metal yang mengandung jutaan magnet-magnet kecil yang disebut dengan magnetic domain.Domain-domain ini diatur dalam satu atau dua arah untuk mewakili binary “1” dan “0”
Dalam piringan tersebut terdiri dari beberapa track, dan beberapa sector, dimana track dan sctor ini adalah tempat penyimpanan data serta file system. Misalnya hardisk kita berkapasitas 40 GB, bila di format kapasitasnya tidak sampai 40 Gb. karena harus ada trac dan sector yang dipakai untuk menyimpan ID pengenal dari formating hardisk tersebut.
Jumlah pelat dari masing-masing harddisk berbeda-beda,tergantung pada teknologi yang digunakan dan kapasitas yang dimiliki tiap harddisk.Untuk harddisk-harddisk keluaran terbaru,biasanya sebuah plat memiliki daya tampung 10 sampai 20 Gigabyte.Contohnya sebuah Harddisk berkapasitas 40 Gigabyte,biasanya terdiri dari dua buah plat yang masing-masing berkapasitas 20 Gigabyte.
Spindle
Spindle merupakan suatu poros tempat meletakan platter.Poros ini memiliki sebuah penggerak yang berfungsi untuk memutar pelat harddisk yang disebut dengan spindle motor.Spimdle inilah yang berperan ikut dalam menentukan kualitas harddisk karena makin cepat putaranya,berarti makin bagus kualitas harddisknya.Satuan untuk mengukur perputaran adalah Rotation Per Minutes atau biasa disebut RPM.Ukuran yang sering kita dengar untuk kecepatan perputaran ini antara lain 5400 RPM,7200 RPM atau 10000 RPM.
Head
Piranti ini berfungsi untuk membaca data pada permukaan pelat dan merekam informasi ke dalamnya.Setiap pelat harddisk memiliki dua buah head.Satu di atas permukaan dan satunya lagi dibawah permukaan.
Head ini berupa piranti yang elektromagnetik yang ditempatkan pada permukaan pelat dan menempel pada sebuah slider.Slider melekat pada sebuah tangkai yang melekat pada actuator arms.Actuator arms dipasang mati pada poros actuator oleh suatu papan yang disebut dengan logic board.
Oleh karena itu pada saat hardisk bekerja tidak boleh ada guncangan atau getaran, karena head dapat menggesek piringan hardisk sehingga akan mengakibatkan Bad Sector, dan juga dapat menimbulkan kerusakan Head Harddisk sehingga hardisk tidak dapat lagi membaca Track dan Sector dari Hardisk.
Logic Board
Logic Board merupakan papan pengoperasian pada hardisk, dimana pada logic Board terdapat Bios Hardisk sehingga hardisk pada saat dihubungkan ke Mother Board secara otomatis mengenal hardisk tersebut, seperti Maxtor, Seagete dll. selain tempat Bios hardisk Logic Board juga tempat switch atau pendistribusian Power Supply dan data dari Head Hardisk ke mother Board untuk ki kontrol oleh Processor.
Actual Axis
Adalah poros untuk menjadi pegangan atau sebagai tangan robot agar Head dapat membaca sctor dari hardisk.
Ribbon Cable
Ribbon cable adalah penghubung antara Head dengan Logic Board, dimana setiap dokumen atau data yang di baca oleh Head akan di kirim ke Logic Board untuk selanjutnya di kirim ke Mother Board agar Processor dapat memproses data tersebut sesuai dengan input yang di terima.
IDE Conector
Adalah kabel penghubung antara hardisk dengan matherboard untuk mengirim atau menerima data.
Sekarang ini hardisk rata-rata sudah menggunakan system SATA sehingga tidak memerlukan kabel Pita (Cable IDE)
Setting Jumper
Setiap hardis memiliki setting jumper, fungsinya untuk menentukan kedudukan hardisk tersebut.
Bila pada komputer kita dipasang 2 buah hardisk, maka dengan menyeting Setting Jumper kita bisa menentukan mana hardisk Primer dan mana Hardisk Sekunder yang biasanya disebut Master dan Slave.
Master adalah hardisk utama tempat system di instal, sedangkan Slave adalah hardisk ke dua biasanya dibutuhkan untuk tempat penyimpanan dokumen dan data. Bila Jumper settingnya tidak di set, maka hardisk tersebut tidak akan bekerja.
Power Conector
Adalah sumber arus yang langsung dari power supply. Power supply pada hardisk ada dua bagian :
  1. Tegangan 12 Volt, berfungsi untuk menggerakkan mekanik seperti piringan dan Head.
  2. Tegangan 5 Volt, berfungsi untuk mesupply daya pada Logic Board agar dapat bekerja mengirim dan menerima data.
readmore »»  

Mengenal Partisi Hardisk


Apabila kita membeli hardisk yang baru, maka sebelum hardisk tersebut dapat dipakai terlebih dahulu kita harus mempartisi dan mem-format hardisk tersebut. Mempartisi hardisk adalah membagi ukuran hardisk secara logical kedalam beberapa bagian. Misalnya kalau kita menginginkan agar nantinya pada hardisk kita terdapat 3 buah drive (yaitu DRIVE C, D dan E) maka kita perlu mempartisinya menjadi 3 bagian. Sedangkan mem-format hardisk adalah proses inisialisai dan memberikan file system pada hardisk sehingga hardisk dapat digunakan oleh sistem operasi. Misalnya untuk sistem operasi Windows kita bisa memformat hardisk dengan file system FAT atau NTFS.

Beberapa alasan mengapa sebuah hardisk perlu dipartisi diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Untuk lebih memudahkan pengorganisasian file, Misalnya partisi satu untuk menyimpan sistem operasi dan program aplikasi, partisi kedua untuk peyimpanan data dan partisi ketiga untuk backup data.
  • Memisahkan sistem operasi yang satu dengan sistem operasi yang lain apabila kita berniat meng-install lebih dari satu sistem operasi.
  • Meningkatkan performa komputer (waktu akses hardisk), terutama untuk hardisk yang berukuran besar. 
Terdapat beberapa jenis partisi yang dapat kita buat pada hardisk yaitu:
  • Primary Partition
    Partisi yang biasanya digunakan sebagai tempat peyimpanan sistem operasi. Pada primary partition ini terdapat  boot partition yang menyimpan file-file yang dibutuhkan untuk start up sistem operasi. Sebuah hardisk dapat dipartisi menjadi maksimal 4 buah primary partition tanpa extended partition, atau maksimal 3 buah primary partition kalau terdapat extended partition.
  • Extended Partition
    Merupakan partisi pembatas antara primary partition dan logical partition. Dalam Extended partition ini dapat terdiri dari satu atau lebih logical partition. Extended partition ini bukanlah sebuah drive melainkan hanya pembatas saja.
  • Logical Partition
    Merupakan bagian dari Extended Partition yang dan digunakan sebagai tempat penyimpanan data.
Lebih jelasnya tentang jenis-jenis partisi ini bisa dilihat pada gambar dibawah ini:


Untuk mempartisi sebuah hardisk kita bisa menggunakan beberapa cara, diantaranya yaitu:
  • Mempartisi hardisk pada saat menginstall Sistem Operasi.
  • Menggunakan tool Disk Managemen Windows.
  • Menggunakan program managemen partisi hardisk seperti misalnya EASEUS Partition Master.
readmore »»  

Minggu, 21 April 2013

Perbaikan Pada Harddisk

Perbaikan Pada Harddisk 


Harddisk, mungkin semua sudah mengetahui nama ini, harddisk adalah barang yang sangat beharga dalam suatu komponen komputer atau laptop. dan apa yang akan anda lakukan jika mengetahui harddisk anda hampir mendekati rusak ?? pastinya anda strees berat, apalagi data-data penting terdapat di dalamnya, mungkin anda kelabakan menghadapi semua itu.

Bukan masalah biaya atau masalah barang baru, tetapi seseorang terkadang lebih mementingkan data daripada ingin mengganti harddisknya dengan yang baru, ini sangat bagus untuk pengguna komputer yang cerdas, pengguna atau user yang berfikir panjang, maka ia lebih memilih memperbaiki daripada menggantinya.
Ciri-ciri harddisk yang mendekati rusak ialah :
  • Terkadang ingin memasuki windows terdapat masalah, yaitu ciri-ciri komputer mati sendiri saat booting
  • sistem kerja menjadi lambat dan terkadang sering restar dan mati secara otomatis.
  • berbunyi kasar saat komputer atau laptop di jalankan 
  • jika sudah parah, maka komputer tidak dapat hidup sama sekali.
Dari itu sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah, maka segeralah bertindak untuk mengatasi semuanya, cobalah koreksi apa saja yang pernah anda lakukan sehinnga membuat harddisk anda rusak,sebelum mengikuti cara ini, di sarankan pindahkan dahulu data-data anda ke harddisk lain, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Langkah awal yang harus kita lakukan ialah download software yang akan kita gunakan untuk memperbaiki harddisk nantinya. namanya Low Level Format. download di situs resminya www.hddguru.com atau di google banyak situs penyedia download gratis.

Setelah di instal, maka instal program tersebut, ikuti langkah-langkahnya , setelah selesai menginstal, maka Pilih Hardisk yang akan di-Format, kemudian klik Continue. kemudian Klik pada Low Level Format, klik format This Device, tunggulah sampai selesai dan terkadang proses ini memakan waktu yang lama.
Lihat gambar di bawah ini.





Saat Proses sedang berjalan :


Tunggu hingga proses selesai,

Semoga bermanfaat untuk anda, jika proses telah selesai, maka usakan harddisk jangan langsung di pakai, tunggu sampai keesokan harinya agar harddisk dapat di perbaiki secara optimal.
readmore »»  

TIPS PERAWATAN HARDDISK


Belajar Mengenal Harrdisk

Salah satu hardware kompuer yang paling rentan dengan kerusakan, salah satunya adalah HDD(Hard Disk Drive). Bagaimana tidak? Selama komputer dihidupkan, maka harddisk selalu diakses oleh sistem. Ya, biasanya pabrik pembuatnya sudah menaksir umur pakai harddisk. Nah, tugas kita adalah menjaga performa dan kesehatan harrdisk agar umurnya bisa sampai pada batas pakai yang seharusnya?


Struktur Fisik Harddisk

Secara fisik, kalau kita pretelin sebuah harddisk, maka kita bisa lihat, sebuah susunan piringan logam yang dilengkapi dengan jarum pencari data(head) yang berderak pada tuasnya, ya…konsepnya mirip seperti perangkat piringan hitam yang jadul abis. Secara sistem kerjanya, ruang simpan harddisk terdiri dari jalur-jalur berbentuk lingkaran konsentrik yang kita sebut track. Jalur ini tersusun atas ruas-ruas yang istilahnya cluster. Nah, kerusakan pada bagian cluster inilah yang sering kita sebut dengan bad sector. Pada tahap awal, kerusakan seperti mungkin masih bisa diperbaiki dengan menggunakan software seperti Disk Manager atau semacamnya. Tetapi cara seperti itu biasanya hanya memperpanjang sedikit usia dari harddisk kamu. Umumnya harddisk yang sudah berumur lebih dari dua tahun kemungkinan mengalami masalah seperti ini. Ya, kalau sudah sakit seperti itu lebih baik cepat-cepat cari penggantinya, daripada kerburu rusak parah dan data-data kamu hilang semuanya.


Kerusakan Pada Harddisk

Sebagaimana yang sudah saya jelaskan bahwa harddisk terdiri dari piringan dan head. Kedua bagian ini sangat sensitif dengan yang namanya guncangan, medan magnet dan gangguan listrik. Intermezo sedikit, pernahkah kamu mendekatkan sebuah magnet pada pita kaset lagu kesayangan kamu? Pasti kalau dilakukan, kaset itu langsung rusak.

Ya, prinsipnya sama seperti harddisk. Pengaruh medan magnet dapat merusak harddisk, jadi berhati-hatilah. Yang kedua, head pada harddisk harus berada pada titik data yang benar. Jika terguncang, maka head pada harddisk bisa bergeser dari tempatnya, kalau sudah begitu harddisk bisa rusak. Satu lagi yang membuat harddisk bisa shock yaitu putusnya aliran listrik secara tiba-tiba, karena dengan putusnya listrik maka, head tidak kembali ke posisi yang seharusnya yaitu kondisi pada saat harddisk dimatikan secara normal.Ya, kalau tidak mau cepat-cepat wasallam sama harddisk kamu, matikanlah harddisk dengan proses yang normal.

Kalau di Windows, ya di shutdown atau di hibernate aja. Lindungilah harddisk kamu dari benturan dan guncangan supaya harddisk tidak cepat rusak. Yang ketiga adalah kondisi harddisk, panas yang disebabkan oleh putaran piringan harddisk yang berebihan, akan seiring dengan kerusakan harddisk. Untuk yang seperti ini kita hanya bisa menjaga saja supaya harddisk tidak terlalu panas. Caranya nanti saya bahas pada tips-tips setelah ini. Kerusakan lainnya adalah kerusakan yang bersifat logika. Contohnya kesalahan dalam pemformatan harddisk, atau virus yang bisa memaksa harddisk melakukan booting terus-menerus seperti brontok, Boo, CIH beserta variannya, dan sebagainya. Bagian yang paling sensitif rusak pada harddisk adalah pada MBR nya(Master Boot Record) letaknya ada di bagian yang paling depan dari piringan harddisk.

Kalau bagian ini rusak maka haddisk tidak bisa booting. Pada saat komputer dihidupkan, tiba-tiba ada tulisan ‘primary master boot failrue’ ada kemungkinan bagian MBR nya rusak. Yang membuat MBR rusak adalah kesalahan pemformatan atau serangan virus seperti yang sudah saya sebutkan. Konsepnya, virus seperti ini punya kemampuan untuk menyembunyikan partition table. Informasi aja, partition table kita bayangkan saja seperti peta.

Peta ini isinya adalah alamat-alamat data pada harddisk. Misalnya track berapa, cluster mana, sector berapa sampai berapa dan sebaginya. Kalau rusaknya bersifat fisik misalnya karena bad sector, harddisk cuma bisa dipakai untuk menyimpan data saja, tidak bisa dipakai untuk booting sistem operasi. Itu juga kemungkinan paling bagus, karena kemungkinan kedua adalah harddisk langsung rusak total. Ya, begitulah sekilas informasi tentang harddisk yang praktisnya sensitif rusak.

Perawatan harddisk, mungkin akan membuat harddisk lebih awet. Berikut ini ada tips-tips yang bisa kamu lakukan pada PC di rumah masing-masing, mungkin bisa dijadikan langkah preventif agar harddisk tetap sehat.
1. Sisakanlah ruang kosong pada harddisk paling tidak 20 persen dari kapasitas total harddisk. Maksudnya supaya harddisk dikasih ruang napas. Kalau kamu mau, kamu boleh membersihkan file-file temporary. Dari menu Start >>Program >>Accessories >>System Tools >>Disk Cleanup. Pilihlah drive C:\ lalu klik OK.
ImageHapuslah item-item sampah seperti temporary files, temporary internet files, recycle bin dan item-item yang kamu rasa tidak dibutuhkan.
2. Usahakan agar voltase listrik di rumah stabil. Kalau di rumah kamu sering mati listrik, pakailah UPS(Uninterruptible Power Supply), supaya kalau tiba-tiba listrik mati paling tidak kamu punya waktu beberapa menit untuk lakukan Shutdown atau hibernate. Setidak-tidaknya gunakanlah stabilizer untuk menormalkan voltase listrik pada 220Volt atau 240Volt.
3.Aturlah konfigurasi sleep dan hibernasi pada sistem. Fungsi ini akan memperlambat putaran piringan harddisk, mengurangi kerja head, dan mengurangi pasokan daya listrik ke harddisk pada saat komputer dibiarkan menyala. Dengan begitu kita bisa mengurangi panas yang yang berlebihan pada harddisk. Caranya dari menu Start>>Setting>>Control Panel>>Power Options. Aturalah Setting pada Power Schemes dan aktifkan fungsi hibernasi pada tab Hibernate.
Image
4.turlah ventilasi dalam casing CPU kamu. Ringkaslah posisi kabel sebisa mungkin supaya tidak menghalangi aliran udara. Kalau perlu tambahkan kipas heatsink yang mengarah pada harddisk untuk mendinginkannya.
5. Membuat beberapa partisi pada harddisk untuk memisahkan file-file sistem dengan file-file data. Simpanlah data-data kamu pada partisi yang berbeda dengan pastisi sistem. Misalnya partisi C:\ untuk Windows, lalu partisi D:\ untuk data. Dengan begitu kamu jangan menyimpan data di folder my documents. Ini akan membuat harddisk lebih teratur dalam pengaksesan data. Akan terlihat jelas jika kamu menginstalasi OS Linux dan distronya, di sana pembagian partisi akan menjadi prioritas utama dalam instalasi sistem. Selain itu, kalau kamu harus menginstall ulang sistem, kamu tidak perlu membackup dulu data-data kamu. Tinggal format aja C:\ nya.
6.Periksalah kondisi harddisk menggunakan disk tool seperti check disk dan disk defragment yang tersedia dari Windows. Tetapi jangan terlalu sering, karena jujur saja kalau berlebihan akan membuat harddisk cepat soak. Untuk defragment ya lakukanlah kalau sistem sudah terasa mulai melambat. Sedangkan Checkdisk akan run secara otomatis kalau sistem bermasalah dikarenakan mati listrik tiba-tiba atau proses shutdown yang tidak normal. Cara manual untuk lakukan defrag dan checkdisk yaitu dari Windows Explorer , klik kanan pada drive yang ingin diperiksa, lalu pilih Properties. Pada tab Tools pilihlah defragmentasi atau pengecekan. Kalau ada perintah harus restart, ya restart aja. ‘Ga masalah.
Image
7.Satu lagi, apabila saat kamu menghidupkan komputer terjadi kegagalan I/O terutama masalah Kartu Grafis yang kedor, biasanya akan ada bunyi beep yang menandakan bahwa VGA card kendor atau tidak pas pada posisinya, "JANGAN LANGSUNG MENEKAN TOMBOL POWER YANG ADA DI CASING CPU" itu juga bisa merusak harddisk.
Alasannya kenapa tidak boleh, karena pada waktu terjadi seperti itu, OS berjalan layaknya kondisi normal, harddisk tetap muter alias bekerja seperti biasa. Yang gagal hanya I/O grafisnya saja. Kalau langsung dimatikan pakai tombol power di casing, file-file sistemnya bisa jadi korup. Alhasil komputer suka hang terus nantinya.

Beda kasusnya kalau kartu RAM yang kendor. Kalau kartu RAM yang kendor maka OS tidak berjalan dan harddisk belum bekerja untuk ngebooting OS. Jadi aman-aman aja langsung mematikan komputer dari power di casing.

Tapi kalau kartu grafisnya yang kendor, ada trik untuk mematikan komputer secara aman. Caranya tunggulah beberapa saat kira-kira selama proses startup windows berjalan. Terus kamu coba tekan tombol Power yang ada di keyboard.Tunggu sampai komputer mati otomatis. Abis itu baru betulin posisi kartu garafismu. Lebih Aman kan? Ya kalau memang keyboardmu masih versi lama, yang ga ada tombol powernya yaa apa boleh buat. Makanya ganti dong sama yang baru. Paling-paling harganya di bawah 50 rebuan. Murah demi keamanan.
readmore »»  

Troubleshooting pada Harddisk

Troubleshooting pada Harddisk



Berikut dibawah ini "Troubleshooting pada Harddisk" :

 
Masalah Pada Harddisk 

1.
-Gejala : 
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke operating system, dan kemudian di layar monitor ada pesan "harddisk error, harddisk Failur, setelah itu muncul pesan "press F1 to continou" setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan "Operating system not found".
-Solusi : 
Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba anda dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati harddisk rusak di controllernya.

2.
-Gejala :
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu muncul pesan "Operating system not found".
-Solusi :
Ada kemungkinan Operating system rusak, bisa diatasi dengan install ualng atau jika OS anda menggunakan windows 2000/XP ada Fasilitas Repairnya. atau ada kemungkinan juga harddisk anda tidak terdeteksi dan lakukan langkah diatas
 

3.
-Gejala :
harddisk bad sector
-Solusi : 
Ada beberapa faktor penyebab terjadi bad sector diantaranya, tegangan listrik tidak stabil, sering terjadi putusnya aliran listrik secara mendadak, setelah pemakaina tidak di shot down, pemakaian yang terlalu lama, ada 2 jenis bad sector yaitu fisik dan software.....Untuk mengatasinya ada beberapa cara, diantaranya menggunakan software untuk menghilangkan badsector....pembahan lebih lanjut ada di eBook Metode perbaikan komputer dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi Member Aktif.

4.
-Gejala :
Harddisk Failure 

Setelah melakukan Power on Self Test, Bios melaporkan pesan kesalahan "Harddisk failure". setelah itu proses booting komputer berhenti dan gagal menghidupkan sistem. 
-Solusi :

Jangan panik ketika menjumpai pesan tersebut. Pesan itu dapat berarti bahwa harddisk anda rusak atau mungkin hanya koneksi kabel yang salah. Lakukan beberapa langkah berikut untuk mengatasinya :
1. Check pada setup BIOS apakah masih dapat mendeteksi harddisk pada beberapa matherboard, setup BIOS dapat di tampilkan dengan menekan tombol DEL pada saat booting. Setelah BIOS muncul, pilih opsi Auto Detect Disk Drive jika ada. jika tidak ada, check di konfigurasi utama. pasti ada prosedur untuk mengenali harddisk.
2. Tetapi jika ternyata harddisk tidak dikenali, check terlebih dahulu sambungan-sambungan kabel harddisk yang ada dalam casing. mungkin ada yang longgar atau tidak menancap dengan benar pada konektornya. jika sambungan sudah benar tetapi ternyata harddisk masih tidak terdeteksi, nampaknya anda harus segera berkonsultasi dengan teknisi yang ahli di bidang tersebut. ada kemungkinan harddisk anda memang rusak.
3. Jika harddisk masih terdeteksi, anda boleh sedikit bernafas lega karena berarti fisik harddisk anda masih dikenali komputer. bearti kemungkinan yang rusak adalah partisi atau format harddisk. 



5.
-Gejala :
Harddisk macet saat loading windows Pada saat loading windows, tiba-tiba muncul pesan sebagai berikut :
verifying dmi pool data.
selanjutnya booting gagal dan komputer langsung hang
tampilan di atas bisa di sebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
1. boot files corrupt atau ada yang terhapus.
2. settingan drive harddisk salah.
3. device boot tidak di set dengan benar.
4. settingan BIOS tidak normal.
5. koneksi dengan harddisk terputus atau hilang.
6. harddisk mengalami kerusakan atau hardware yang lain mengalami kerusakan.
-Solusi :
berikut adalah beberapa solusi yang mungkin dapat digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah :
1. Kemungkinan pertama adalah boot files corrupt atau ada yang terhapus. jika itu yang terjadi lakukan beberapa langkah sebagai berikut :
* lakukan booting dari floopy dan masukkan bootable disk. yakinkan bahwa disket tersebut dibuat dengan menggunakan versi sistem operasi yang sama dengan yang terpasang didalam komputer.
* setelah proses booting lewat disket berhasil, pada drive A:\> ketikan "sys c:" dan tekan enter. jika perintah dieksekusi dengan benar oleh sistem maka akan menampilkan pesan "File system transferred".
* Setelah itu pindahkan disket dan boot ulang.
* jika dengan cata diatas tetap belum bisa booting, lakukan kembali boot dari floopy dan masukkan boot disk.
* pada prompt A:\> ketika "fdisk/mbr" dan tekan enter. perintah tersebut digunakan untuk mempartisi kembali master boot record harddisk. setelah itu pindahkan disket dan boot ulang.
sebagai catatan, perintah-perintah diatas hanya berlaku untuk penggunaan sistem operasi yang berbasis Microsoft windows.
2. Setting drive harddisk salah.
Computer berhenti pada saat proses load windows dan muncul pesan "verifying dmi pool data..." hal ini mungkin juga disebabkan oleh settingan harddisk dengan CMOS yang tidak tepat. cobalah untuk masuk di CMOS (BIOS) dan pastikan apakah harddisk sudah di set dengan benar. jika perlu lakukan kembali proses Auto Detect.

3. Device bot tidak di set dengan benar.
Pastikan cd atau disket tidak ada dalam cpu yang mungkin menyebabkan komputer anda booting dari cd atau disket. jika sudah tidak ada cd atau disket dalam cpu dan masih tetap hang kami menganjurkan mengeset floopy di boot first boot device, harddisk second boot device, cdroom third boot device.

4. settingan BIOS tidak normal.
Jika itu yang terjadi, cobalah untuk melakukan setting ulang BIOS sesuai default dari perusahaan.

5. koneksi dengan harddisk terputus atau hilang.
Jika ada hardware dari komputer anda yang dilepas atau baru dipasang terkadang hardware tersebut menjadi tidak terdeteksi. pastikan kabel dari dan ke cd rom atau harddisk terpasang dengan benar.

6. harddisk mengalami kerusakan atau hardware yang lain mengalami kerusakan.



Penyebab kerusakan harddisk antara lain :
  • Suhu Harddisk Terlalu Panas. 

 Suhu sangat berpengaruh pada kelangsungan fungsi HD. Jika panasnya terlalu tinggi, pembacaan data pada HD akan kacau. Dalam waktu lama, usia HD akanmenjadi pendek.

  • Guncangan CPU 

 Guncangan keras pada CPU akan meyebabkan kerusakan HD secara fisik. Pada saat bekerja head HD mengambang di atas permukaan piringan. Guncangan atau benturan akan menyebakan head HD menyentuh bagian-bagian magnetik disk. Padahal pada saat itu disk berputar dalam keadaan sangat cepat. Akibatnya jalur pada daerah FAT atau directory akan rusak

  • Mematikan / shutdown yang tidak sesuai prosedur. 

 Pada saat harddisk sedang bekerja atau masih bekerja, kemudian tiba-tiba tombol power langsung dicabut, maka posisi head akan berada di sembarang posisi, yang bisa menyebabkan harddisk menjadi tidak awet.

readmore »»